Fakta lain menunjukkan bahwa emosi atau perasaan seseorang ternyata bisa berdampak pada gangguan kesehatan tubuh secara fisik. Terutama pada emosi-emosi yang sifatnya negatif, seperti perasaan menyesal, perasaan takut gagal, marah, galau, dan sebagainya. Apabila tidak dilampiaskan, maka akan menumpuk dan
dapat menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan nafas, menaikkan suhu tubuh, mengakibatkan depresi, serta, jika sudah semakin parah, akan menimbulkan berbagai penyakit.
Cara terbaik untuk merespons emosi, khususnya emosi marah, adalah dengan mengeluarkannya / melampiaskannya dengan cara yang baik dan santun, atau bicara baik-baik dengan orang yang membuat kita kesal. Jangan sampai sebaliknya, karena tidak akan menyelesaikan masalah dan justru akan bisa memperluasnya. Setelah tenang dan emosi mereda, bisa dilanjutkan dengan berdoa atau beribadah, untuk lebih menenangkan diri Anda.
Berikut beberapa penyakit yang berhubungan dengan emosi serta penyebabnya:
- Alergi, karena penyangkalan akan kekuatan dan kemampuan diri.
- Radang sendi, karena perasaan tidak dicintai, ditolak dan perasaan dikorbankan.
- Demam, karena perasaan marah yang tidak mampu diekpresikan.
- Ginjal, karena kekecewaan, perasaan gagal, rasa malu yang ditekan.
- Maag, karena takut, cemas, perasaan tidak puas pada diri sendiri.
- Penyakit paru-paru, karena putus asa, kelelahan emosional, luka batin.
- Sakit punggung, karena ketakutan akan uang, merasa terbebani.
- Sakit pinggang, karena rasa tidak dicintai, butuh kasih sayang.
- Jantung, karena rasa kesepian, merasa tidak berharga, takut gagal dan marah.
- Kanker, karena kebencian terpendam atau makan hati yang menahun.
- Diabetes, karena keras kepala, tidak mau disalahkan.
- Glaukoma, karena tekanan dari masa lalu dan tidak mampu memaafkan.
- Jerawat, karena tidak menerima diri sendiri, tidak suka pada diri sendiri.
- Pegal-pegal, karena ingin dicintai dan disayangi, butuh dipeluk dan kebersamaan.
- Obesitas, karena takut, ingin dilindungi, kemarahan terpendam, tidak mau memaafkan.
- Mata minus, karena takut akan masa depan.
- Mata plus, karena tidak mampu memaafkan masa lalu.