Mensucikan Hati
Hati jika jarang di bersihkan
maka akan berkarat laksana baja dan kotor sebagaiman pakaian, untuk
membersihkan hati maka di butuhkan alat khusus yaitu dzikrulloh, hal ini sesuai
dengan sabda Nabi SAW. di dalam kitab Is’adur rofiq hal. 149 “setiap sesuatu
memiliki pembersih dan pembersihnya hati adalah dzikir kepada Alloh”.
Jika di biarkan berkarat tidak di
bersihkan hati akan mengeras sehingga tidak bisa menerima nasehat maupun kebenaran
dari orang lain, hal ini di ancam oleh Alloh dalam sebuah firmannya: “celakalah(neraka
wail) bagi orang-orang yang keras hatinya tidak mau berdzikir(lafadl)Alloh”.
Sebaliknya orang-orang yang rajin
berdikir kepada Alloh maka akan di berikan ketenangan dan kelembutan hati
sebagaiman firmaNYA :” Sesungguhnya Alloh akan menyesatkan orang yang Dia
kehendaki dan memberi petunjuk Orang-orang yang banyak kembali kepada Alloh(anaab)
yaitu orang-orang yang beriman dan yang memiliki ketenangan hati, ingatlah
bahwa dengan berdzikir menyebut asma Alloh hati menjadi tenang”
Orang yang banyak berdzikir
menyebut asma Alloh maka akan di berikan kedudukan yang muliya, kita tentu
masih ingat dengan perjalanan mi’roj Rosululloh SAW. ketika beliau berjumpa
dengan seorang lelaki betapa kedudukannya lebih tinggi dari Jibril a.s. karena
dia berada di mustawam setelah di tanya oleh Beliau ternyata dia adalah dari
golongan ummat beliau yang suka berdzikir kepada Alloh SWT.
Di sebutkan dalam kitab Is’adur rofiq
hal. 149 Rosulloh SAW. bersabda ketika terjadi percakapan antara Beliau dengan
seorang sahabat Beliau, sahabat tersebut bertanya: “Siapakah hamba yang paling
utama dan paling tinggi derajatnya besok di hari kiamat ?, Beliau menjawab: “Orang
yang banyak berdzikir kepada ALLOH” sahabat itu bertanya lagi : ”Lebih utama mana
di banding dengan orang perang sabil?, Beliau menjawab: “Andai dia di hantam
dengan pedang hingga hancur bersimbah darah masih lebih utama dan lebih tinggi
derajatnya orang yang berdzikirkepada Alloh.
Dzikir bisa menyelamatkan dari
siksa kubur sebagaimana sabda Beliau SAW. : ”Tidak ada yang lebih menyelamatkan
dari siksa kubur kecuali dzikir kepada Alloh”, karena dzikir menjadi teman di
dalam kubur. Hal ini pernah di gambarkan oleh Imam Al-Ghozali dalam kitab Ihya’
Ulumiddin Jus.3 hal. 66 :”jika seseorang itu menyadari bahwa mencintai sesuatu
pasti akan berpisah dan membuatnya gundah kulana, maka hendaklah dia
menyibukkan diri untuk mencintai sesuatu yang tidak akan pernah berpisah dari
dirinya yaitu dzikir kepada Alloh SWT.”.
Di dalam syarah kitab Adzqiya’ di
sebutkan Rosululloh bersabda : “Berdzikr kepada Alloh itu menjadi tandanya
iman, terhindar dari sifat munafiq, terpelihara dari godaan syetan dan terjaga
dari bara api neraka”, pada hadits yang lain Beliau juga bersabda: “
Sesungguhnya Syetan itu menempatkan belalainya di belitkan pada hati anak adam,
jika hati itu berdzikir kepada Alloh maka lepaslah belitan itu dan jika tidak
berdzikir maka di telanlah hati itu”. Jika hati di telan oleh syetan maka hati
tersebut tidak punya daya di apakan saja tidak bisa menolaknya seperti di isi
hasud, dengki, merasa paling baik, takabbur serta penyakit hati lainnya.
Penyakit bathin ini tidak bisa di
sembuhkan oleh tabib atau dokter manapun karena yang bisa mengobati dan menyembuhkan
hanyalah berdzikir kepada ALLOH. sebagai mana artikel tentang Dzikir Mampu Menangkal Virus. Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang
yang membersihkan hati. Amiin
Tulisan ini di buat sebagaimana
penjelasan guru saya yang mulya Syaikh Haji Lathifi Baidhowi r.a. Mursyid
Thoriqot An-Naqsyabandiyah Al-Mudhariyah di dalam kitab Beliau yang berjudul
SYU’LATUDDINIYAH ‘ALA ISROIN NAQSYABANDIYAH semoga bermamfaat dan menjadi amal
Beliau yang maqbulan. Amiin