Sisi Lain Manusia

 el-maliky
Manusia adalah mahluk unik yang terbentuk dari dua dimensi berbeda tetapi dimensi satu dengan yang lain saling berhubungan dan saling membutuhkan, dimensi tersebut meliputi dimensi jasad dan dimensi ruh. Dimensi jasad berasal dari tanah sebagai mana asal kejadian dari nabi Adam a.s. sehingga makanan dari dimensi jasad adalah segala sesuatu yang tumbuh atau berasal dari tanah ketika di tinggal oleh ruh maka jasad akan kembali ke tanah, sedangkan ruh berasal dari ALLOH SWT. dan makanannya berupa ibadah dan berdzikir kepada ALLOH tidak ada makanan yang lain.

Sebagaiman kita ketahui bahwa jasad ketika kekurangan makanan maka dia akan mudah menjadi lemas dan sakit tetapi ketika jasad sakit kita dengan mudah bisa mengetahui gejala dan tanda-tandanya sehingga dengan cepat kita bisa menanggulangi penyakit yang menyerang apalagi dengan kemajuan ilmu dan tehnologi banyak bermunculan dokter  specialis dan rumah sakit maju sehingga mempermudah kita mengakses dan memmilih berobat sesuai dengan kemampuan finansial kita. tetapi di saat dimensi ruh menderita sakit karena kurangnya asupan makanan yang dia komsumsi maka kita tidak menyadari kesakitan dari ruh kita sehingga kita sering lambat menannggulangi dan mengobatinya parahnya lagi di saat kita menyadari penyakit ruh kita jasad sudah tidak mampu lagi memberi bantuan asupan makanan apalagi semakin majunya zaman semakin jarang pula tenaga ahli yang bisa mengobati penyakit dari ruh.

Jasad ketika di tinggalkan oleh ruh maka akan di sebut sebagai bangkai dan harus segera di kembalikan ke tanah jika tidak segera di kembalikan ke tanah maka akan mengganggu mahluk di bumi yang lain sedangkan ruh ketika meninggalkan jasad maka seharusnya akan kembali kepada tuhannya, tetapi untuk ruh yang sakit yaitu ruh yang sering kekurangan asupan makanan biasanya sulit kembali kepada tuhannya dan berat meninggalkan dunia fana ini sehingga ruh tersebut melanglang di dunia fana dan orang mengenalnya dengan roh gentayangan na'udzu billahi min dzalika.

Agar ruh bisa kembali kepada tuhannya maka hendaklah ruh kita biasakan untuk beribadah dan berdzikir karena tujuan dari kita mampir di dunia adalah mencari bekal agar perjalanan ruh kita lancar menuju alam selanjutnya. Ruh merupakan dimensi kita yang akan melanjutkan perjalanan menuju ALLOH dan juga yang di mintai pertanggung jawaban dari semua perbuatan kita selama di dunia fana, jadi merilah kita selalu melatih ruh untuk sentiasa bertauhid dan berdzikir kepada ALLOH SWT. semasih kita hidup di alam dunia agar ruh kita tetap sehat dan tidak kekurangan makanan karena hanya kesempatan inilah yang menjadi tolak ukur kehidupan kita nantinya di alam akherat.

Setelah menyadari seluruh dimensi yang kita miliki marilah kita bersikap adil dengan mengutamakan kepentingan jasad maupun kepentingan ruh secara proposional jangan sampai berat sebelah atau mengutamakan kepentingan yang satu dan mengorbankan kepentingan yang lain karena masing-masing memiliki kebutuhan dan masing-masing mempunyai tujuan yang sama namun berbeda agar kita betul-betul menjadi manusia dalam kategori bahagia di dunia maupun bahagia di akherat.

Semoga ulasan saya ini menjadi ilmu yang mamfa'at bagi saya khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin


Bookmark the permalink.

Leave a reply