by el-maliky
Istighfar adalah memohon ampunan
Allah atas semua jenis dosa yang terlanjur diperbuat, istighfar penting bagi
manusia selain karena manusia mempunyai andil yang lebih besar untuk berbuat
dosa, tetapi juga karena Alloh SWT berulangkali memerintahkan baik dalam
al-Qur’an maupun hadist Rosululloh SAW.
Di dalam al-Qur’an surat al-Zumar
ayat 53 Allah menyerukan hamba-Nya supaya beristighfar : “Katakanlah: "Hai
hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
al-Zumar, 39:53).
Dalam sebuah hadist Abu Hurairah
berkata bahwa dia telah mendengar Rosululloh SAW. bersabda: "Demi Allah,
sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam
sehari, lebih 70 kali." (HR. Bukhari No. 5832). Walaupun beliau sudah di
jamin surga dan ma’sum dari segala jenis dosa Rosululloh SAW. berusaha
menunjukkan akhlak yang terpuji dengan memberi suri tauladan kepada kita.
Kita hendaknya berusaha menjadikan istighfar itu semacam hobby rutin,
karena kalau kita mengaku orang-orang yang beriman, maka menurut firman Allah
dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 135, orang-orang yang beriman itu adalah
mereka yang selalu beristighfar, lebih-lebih lagi jika terlanjur berbuat
dosa."Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka." (QS. Ali Imran, 3:135).
Adapun kalimat istighfar itu,
seutama-utamanya ialah sebagaimana diajarkan Rosululloh SAW. sebagai berikut:
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Artinya: " Penghulu istighfar
ialah engkau mengucapkan: ya Allah, Engkau Tuhanku tidak ada Tuhan yang
sebenarnya kecuali Engkau. Engkau yang telah menjadikan aku, dan aku adalah
hamba-Mu yang tetap terikat dengan janji dan perjanjianku kepada-Mu, menurut
kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang aku
kerjakan; aku mengaku kepada-Mu bahwa Engkau telah memberi nikmat atasku, dan
aku mengaku kepada-Mu bahwa aku berdosa. Maka ampunilah aku karena sesungguhnya
tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau." (HR. Bukhari No.
5831).
Jika tidak hafal dengan kalimat
itu, maka cukuplah dengan mengucapkan astaghfirullahal adzim. Namun perlu
diketahui, Rosululloh SAW. menjelaskan: Barangsiapa membaca Sayyidul istighfar itu di
siang hari dengan penuh keyakinan, lalu yang bersangkutan meninggal sebelum
petang datang, maka dia termasuk ahli surga. Dan barangsiapa membacanya di
malam hari dengan penuh keyakinan, lalu yang bersangkutan meninggal sebelum
subuh datang, maka dia termasuk ahli surga.
Dalam hadits lain Rosulloh menjelaskan, bahwa: "Barang siapa mempebanyak beristighfar maka Alloh akan menjadikan untuk dirinya dari kesusahan menjadi kebahagiaan, dari kesulitan akan di berikan jalan keluar dan akan di berikan rizqi dari jalan yang tidak di sangka-sangka". Dari berbagai hadits yang ada hendaklah menjadikan suati motivasi kepada kita untuk senantiasa memperbanyak dan membiasakan diri beristghfar di manapun dan kapanpun.
Inilah setitik debu semoga diridloi dan dijadikan mamfaat sehingga menjadi suatu wasilah atau musabab kita semua dijadikan oleh Alloh SWT. termasuk dari golongan orang-orang yang selalu beristighfar. Amiin